Akitivitas fisik atau olahraga yang bersifat aerobik ini menurut Agus sangat diperlukan oleh orang lanjut usia agar dapat memperkuat organ paru-paru dan jantung. Sehingga nantinya dapat memperlancar peredaran darah sehingga membantu kebugaran mereka.
Agus menjelaskan latihan aerobik dengan beberapa aktivitas yang dianjurkan tersebut bagi orang lanjut usia sebaiknya memenuhi kriteria “FITT”, yaitu frequency (frekuensi), intensity (intensitas), time (waktu), dan type (tipe).
Jika dijabarkan, kriteria itu adalah frekuensi latihan dilakukan tiga kali dalam seminggu. Intensitasnya mencapai 60-70 persen dari denyut jantung maksimal. Waktunya dilakukan minimal 20 sampai dengan 30 menit, dan tipe aktivitas yang dilakukan harus bersifat menyenangkan.
Sebelum melakukan kegiatan tersebut orang lanjut usia disarankan untuk melakukan tes PARQ, yakni tes-tes kesehatan untuk mengukur kemampuan dan kesanggupan fisik.
Menurut Agus, tes ini berupa sejumlah pertanyaan seperti;
– Apakah timbul rasa nyeri pada bagian dada jika melakukan aktifitas fisik,
– Apakah bulan lalu ada rasa nyeri di dada ketika tidak melakukan latihan,
– Apakah pernah kehilangan keseimbangan karena pusing atau tidak sadarkan diri,
– Apakah tulang atau sendi menjadi lebih parah jika latihan,
– Aapakah Anda mendapat perawatan dokter karena tekanan darah atau kondisi jantung,
– daan apakah ada alasan yang melarang Anda melakukan aktivitas fisik.
Jika beberapa pertanyaan dari tes itu dijawab ”ya”, kata Agus, maka orang harus melakukan pemeriksaan lanjutan ke dokter untuk mengetahui atau memastikan penyebabnya.
Menurut Agus, aktivitas fisik dan olahraga bagi orang lanjut usia merupakan hal penting yang harus diprogram, baik oleh petugas kesehatan, profesional olahraga, maupun masyarakat. Sebab latihan aerobik bagi orang lanjut usia memberikan manfaat antara lain dapat memperpanjang usia dan menyehatkan paru, jantung, otot, dan tulang.
Latihan ini juga membuat orang lanjut usia lebih mandiri, mencegah obesitas, mengurangi kecemasan dan depresi, serta memperoleh kepercayaan diri yang lebih tinggi.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2021, usia harapan hidup penduduk Indonesia mencapai hampir 70 tahun bagi laki-laki dan sekitar 73 tahun bagi perempuan. Tingginya angka ini perlu didukung dengan kondisi kesehatan yang baik sehingga hari tua dapat diisi dengan aktivitas yang berkualitas dan dapat terhindar dari penyakit degeneratif yang umumnya menyerang para kaum sepuh.
*Aal/Red