3 Menit Waktu Normal Baca Artikel Ini
Kudusehat – Menurut Ahli Fisioterapi Trisnadewi, S.Ft.,Ftr., 60 sampai 80 persen masyarakat pernah mengalami sakit pinggang. Jika sakit pinggang tersebut diabaikan, maka bisa berdampak ke hal yang lebih serius, yaitu saraf terjepit.
Dijelaskan Trisnadewi dalam sebuah video di Youtube yang diunggah pada tanggal 30 Maret 2022, para penderita saraf terjepit biasanya rentan dengan gejala-gejala yang spesifik.
Gejala spesifik yang diderita oleh orang yang sarafnya terjepit umumnya adalah, nyeri di pinggang bawah. “Biasanya nyeri ini akan terasa mulai dari area pinggang bawah yang bahkan bisa menjalar ke bokong dan sampai ke kaki,” ujarnya.
Baca Juga : Cuaca Buruk! Batuk Pilek Sekeluarga Tak Sembuh-Sembuh? Ini Penjelasannya
Selain itu juga biasa menderita kesemutan atau senasi kesetrum di beberapa titik, serta otot-otot di sekitar kaki juga terasa lemah. Sehingga sulit melakukan sejumlah gerakan seperti duduk, atau berdiri terlalu lama dan berjalan.
“Itu akan sangat mengganggu penderita saraf terjepit,” kata Trisnadewi.
Dijelaskan Trisnadewi bahwa secara medis sebenarnya penonjolan bantalan sendi di tulang belakanglah yang biasanya menjepit saraf seseorang.
Beberapa faktor yang dapat membuat bantalan sendi itu menonjol dan menjepit saraf diantaranya yaitu;
1. Faktor Usia
Usia 30 sampai dengan 50 tahun itu merupakan usia yang beresiko mengalami saraf kejepit. “Karena meningkatnya usia akan menyebabkan kandungan air dari Bantalan Sendi berkurang. Sehingga bisa menyebabkan penonjolan cairan sendi,” ujarnya.
Baca Juga : Terapi Obati Saraf Kejepit Sakit Pinggang yang Bisa Dilakukan di Rumah
2. Faktor Traumatic
Hal ini bisa terjadi karena cedera atau jatuh dan posisi yang salah. “Hal tersebut pasti akan menyebabkan pembebanan berlebihan pada tulang belakang, sehingga resiko penekanan dari Bantalan Sendi,” jelasnya.
Contohnya adalah sering duduk dengan posisi duduk yang salah dalam waktu yang lama. Lalu juga posisi angkat angkut yang salah. Itu juga akan membebani tulang belakang.