Benjolan di Belakang Telinga Bahaya atau Tidak? Ini Penjelasannya

  • Bagikan
Ilustrasi Foto by karlyukav/Freepik

Mastoiditis sering kali disebabkan oleh otitis media yang tidak segera diobati, sehingga bakteri dari rongga telinga bagian tengah menyebar ke tulang mastoid. Mastoiditis dapat diobati dengan antibiotik, obat tetes telinga, atau dengan membersihkan telinga ke dokter.

Baca Juga : Untuk Si Kurus yang Mau Gemukkan Badan Ini Solusi Aman dan Alami

Jika metode tersebut tidak berhasil, operasi mungkin diperlukan untuk mencegah terjadinya komplikasi.

6. Abses.
Yaitu benjolan yang berisi nanah muncul ketika tubuh melawan kuman penyebab infeksi. Saat memerangi bakteri, tubuh mengirim sel darah putih ke area tubuh yang terinfeksi, misalnya di belakang telinga.

Bakteri dan sel darah putih yang mati akan menumpuk dalam bentuk nanah dan mengakibatkan benjolan di belakang telinga.

Abses yang kecil kemungkinan akan mengecil, mengering, dan hilang secara alami tanpa diobati. Namun, abses yang lebih besar perlu diobati dengan antibiotik, dan nanahnya perlu dikeluarkan dengan bantuan dokter.

7. Limfadenopati.
Limfadenopati adalah kondisi ketika terjadi pembengkakan kelenjar getah bening. Kelenjar getah bening sendiri tersebar di berbagai bagian tubuh, dan salah satunya di belakang telinga. Ketika kelenjar getah bening yang ada di belakang telinga membengkak, maka akan tampak benjolan di area tersebut.

Baca Juga : Cuaca Buruk! Batuk Pilek Sekeluarga Tak Sembuh-Sembuh? Ini Penjelasannya

Pembengkakan kelenjar getah bening biasanya disebabkan oleh infeksi, peradangan, atau bahkan kanker. Pengobatan kondisi ini tentu saja tergantung pada penyebabnya. Meski terkadang dapat pulih tanpa diobati, benjolan di belakang telinga yang disebabkan oleh pembengkakan kelenjar getah bening tetap perlu diperiksakan ke dokter.

8. Kanker.
Salah satu penyebab munculnya benjolan di belakang telinga yang patut diwaspadai adalah kanker nasofaring. Selain benjolan di belakang telinga, kanker ini juga bisa menimbulkan benjolan di leher atau tenggorokan.

Kanker ini sering kali tidak bergejala pada tahap awalnya. Namun seiring berkembangnya penyakit, dapat muncul benjolan di belakang telinga yang diiringi gejala lain, seperti:

-Sulit
-Nyeri telinga.
-Pilek yang tidak kunjung sembuh.
-Sering mimisan.
-Gangguan pendengaran.
-Bercak atau sariawan di mulut yang tidak kunjung menghilang.
-Suara menjadi serak
-Nyeri pada leher atau rahang.
-Penurunan berat badan.

Itulah beberapa jenis infeksi dan penyakit tertentu yang dapat menyebabkan benjolan di belakang telinga.

Ketika Anda menemukan benjolan itu cobalah untuk meraba dan merasakannya. Jika benjolan terasa lunak dan mudah bergerak, ada kemungkinan benjolan tersebut adalah lipoma.

Baca Juga : Pijat yang Efektif untuk Meredakan Sakit Gigi

Bila benjolan terasa lunak dan nyeri saat disentuh, bisa jadi benjolan tersebut adalah jerawat atau abses.

Perhatikan pula apakah terdapat gejala lain yang menyertai munculnya benjolan. Misalnya bila benjolan disertai demam atau menggigil, ada kemungkinan Anda mengalami infeksi. Kondisi ini harus segera mendapat penanganan Dokter.

*Aal/Red

  • Bagikan